Kamis, 19 April 2012

Pelanggi Senja

Serunita
Oleh : Seruni

Sore yg begitu indah,burung pulang ke sangkar nya..
rintik2 hujan ber,irama dgn shaduh tapi tidak begitu dengan hati ku ....
pelanggi yg warna mu indah....

mengingatkan aku akan indah nya cinta yg lalu...
cinta di mana aku bisa merasakan betapa besar nya karunia mu yha allah...
hari ini tak terasa tetesan air mata ini jatuh kembali...

di saat usia ku  berkurang ,melintas bayangan mu di benak ku....
seakan kau berada di sisi ku...

mata yg slalu ku tatap siang dan malam kini jadi kenangan.......
kenangan yg indah seindah pelanggi senja..


pelanggi senja....
bawalah cerita ku...

jadikanlah cerita seindah warna warni mu...
ku tulis ini untuk mu yg slalu di hati ku
                                                                                                                                  

Rabu, 15 Februari 2012

INDAHNYA ARTI PERSAHABATAN DAN HUBUNGAN BAIK

Oleh : Freddy Ilhamsyah PA

TUHAN melimpahi aku dengan ketenangan untuk menerima semua perbedaan dan memahaminya.

Kehidupan memang tidak sekedar hitam dan putih. Dimensi yang dijalanipun akhirnya jadi berwarna-warni, lebih indah dari warna pelangi.

Di saat orang memuja kepintaran, kecerdasan, teknologi dan harta…… Kesederhanaan sudah mulai lenyap dalam hubungan manusia, padahal dengan kesederhanaan,  hubungan baik, persahabatan dan persaudaraan bisa menjadi lebih mesra.

Jika kita melihat hubungan manusia hanya dari sisi yang menyenangkan, maka segala sesuatu yang membuat berbeda akan satu adanya. Ketenangan dan Kebahagiaan.

Hubungan baik yang harmonis akan menghadirkan sisi terbaik untuk diri sendiri dan orang lain……….

Senyum manis adalah bahasa umat manusia yang bisa memberi radiasi yang amat luas dalam penyembuhan hubungan persahabatan yang telah rusak antara umat manusia.

Menciptakan hubungan baik tanpa usaha akan menimbulkan petaka. Sebaliknya, usaha tanpa hubungan baik bagaikan hidup sebatang kara di muka bumi ciptaan Tuhan……….

TUHAN menciptakan berbagai suku dan bangsa di muka bumi adalah bertujuan agar mereka dapat saling mengenal untuk menjalin persahabatan di antara sesama mereka, bukan untuk saling bermusuhan…………..

Ingat…… ! Kita hidup di muka bumi ciptaan TUHAN hanya sebentar. Semua akan berakhir bila nyawa kita diambil TUHAN. Semua yang telah kita peroleh dan kumpulkan, ditingal…. Kini kita sedang menghadapi Hari Pengadilan yang hanya dibekali dengan apa yang telah kita perbuat semasa hidup di dunia……… !

Setelah kita meninggalkan bumi ciptaan TUHAN yang indah ini, maka hanya ada dua pilihan yang akan ditentukan pada Hari Pengadilan yang bebas Mafia Kasus, Surga atau Neraka. Kita tidak dapat berbohong dan membantah karena semua perbuatan kita di dunia sudah direkaman oleh CCTV TUHAN.

Lalu……. Bergegaslah menciptakan persaudara, persabahatan dan hubungan baik dengan siapapun. Jangan putuskan hubungan persahabatan yang telah dibina agar hidup kita bisa terasa lebih berarti, penuh makna, nyaman, tenang dan bahagia. Bahagia di bumi, bahagia pula di akhirat.

Selain yang telah diuraikan di atas, penulis juga teringat dengan salah satu dari 44 pasal wasiat yang disampaikan oleh almarhum Syekh Abdul Wahab Rokan Al-Khalidi Naqsyabandi bin Abd. Manap bin M. Yasin bin Maulana Tuanku Haji Abdullah Tembusai (1926-1830) yang biasa disebut dengan Tuan Guru Basilam, yang diwasiatkan kepada anak cucu dan para murid beliau, yaitu :

Wasiat pasal ke 34 : “ Hendaklah berkasih-kasihan dengan orang sekampung, dan jika kafir sekalipun, dan jangan berbantah-bantah, dan berkelahi dengan mereka itu.(sumber buku “ Syekh A. Wahab – Tuan Guru Basilam”/hal.161/H.A. Fuad Said/Yayasan Pembangunan Babussalam/1976).

Semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi kita semua.

Kamis, 15 Desember 2011

SETEGUK KESEDIHAN


Oleh : Seruni Nita 
Mataku menatap jauh tapi tiada arti........perasaanku melayang bersama bersama mentari senja yang semakin tengelam.........dan akan berlalu bersama datangnya malam......hanya hembusan napasku yang selalu menemaniku, mendengar keluhkesahku, bahkan menjadi saksi bisu perjalanan hidupku sampai nanti......sampai benar-benar tak bisa menemaniku lagi.

Hatiku hanya bisa berkata tampa bersuara,biarlah terbawa bersama debaran jantung di dadaku seperti deburan ombak di lautan terhempas di pantai dan batu karang.

Seteguk kesedihan ini akan membuat aku belajar dan belajar arti kehidupanku, merenungi setiap langkah yang aku jalani.

Melangkah di jalan yang penuh onak dan duri, berjalan tampa ada yang menemani sejauh mata memandang tak pernah pasti arah tujuan.

Seteguk kesedihan ini bisakah menjadi seteguk kebahagian di suatu hari nanti yang menjadikan aku seperti bidadari yang menari-nari di atas pelangi.

Pangkalan Kerinci menjelang senja, 13 Desember 2011

Selasa, 15 November 2011

MUTIARAKU

Oleh : Seruni Nita

Mutiaraku harapan belahan jiwaku......
Kau hadir karena cinta kasih yang abadi.....
Kehadiranmu cahaya pelita yang selalu menerangi....

Mutiaraku....
Kau seperti embun di pagi hari yang menyejukkan....
Kaulah pelepas dahagaku....di saat aku kehausan....
Dan kaulah penerang jalanku di saat aku dalam kegelapan.... 

Mutiaraku....
Cinta dan segala pengorbanan hanya untukmu....
Jadilah mutiara yang selalu berkilau....
Pancarkan pesonamu....

Mutiara hatiku....
Kaulah hidupku.....

Pangkalan Kerinci, Pelalawan-Riau, 14 November 2011

Minggu, 13 November 2011

LUAPAN HATI SEORANG IBU


Oleh : Seruni Nita 
Ibu, ketika matamu terpejam dalam kelelahan yang terbayang di matamu adalah wajah anak-anak mu. Apakah yang telah terjadi dengan anak-anakku hari ini ? “Semoga mereka selalu dalam keadaan baik-baik saja,” itu ucapan yang keluar dari bibirnya.

Ibu begitu mulia hatimu, tetapi kemana anak-anakmu ketika ibu sedang dalam kesedihan mencari satu rupiah demi buah hatinya. Dan ketika ibu jauh dari anak-anaknya, apakah ada yang menanyakan kabar ibunya ? Apakah ada terlintas di dalam benaknya, bagaimana kondisi ibu ku saat ini, baik-baikkah dia ?

Curahan hati ibu telah membuka mata hatiku bahwa tidak ada seorang ibu yang tega kepada anaknya, tetapi mengapa seorang anak tega terhadap ibunya yang sejak kecil telah mengasuhnya sampai dewasa. Tanpa kasih sayang seorang ayah, kau kugedong dan kumanja tetapi ketika kau sudah pandai berjalan dan melangkah serta dewasa, ibu kau lupakan.

IBU hanya minta diberi perhatian sedikit saja di hari yang mulai merangkak senja ini. Seharusnya IBU sudah tidak membanting tulang, tetapi demi kau anakku, biarlah aku jalani hidup walau badanku terasa sakit. Kaki mulai goyah. Tenaga sudah tak ada. Semangat dan senyummu anakku yang membuat ibu bertahan di rantau orang.

Inilah curahan hati ibu kepadaku hari ini untuk kita renungkan betapa mulianya hati seorang ibu terhadap anaknya. Tetapi kemana hati nurani seorang anak ketika ibunya dalam kesusahan mencari nafkah untuk masa depan anak-anaknya.

Rupanya tidak banyak yang harus kita lakukan untuk seorang ibu agar dia tersenyum selalu, cukup beri ibu perhatian, itu saja yang ibu minta. Misalnya dengan ucapan, Ibu, apa kabarnya hari ini atau Ibu sudah makan atau belum.

Kabar dan kata-kata ini kalau kita ucapkan setiap hari di kala kita jauh darinya, alangkah senangnya hati seorang ibu seperti mendapatkan intan dan berlian.

Semoga catatan ini bermanfaat bagi kita yang jauh dari seorang IBU.  Sayangi dan beri perhatian kepada ibu selagi dia masih ada.  Jangan membuat hatinya merasa sedih karena anak-anaknya tidak perhatian kepada ibunya. Apalagi membuat dia menangis karena dia merasa sudah dilupakan oleh anak-anaknya. Ingat pepatah orang bijak, Surga ada di telapak kaki ibu.

Tulisan ini kupersembahkan kepada generasi muda Indonesia janganlah menyia-nyiakan ibu. Tanpa ibu, kalian tidak di dunia ini.

Pangkalan Kerinci, Indragiri Hulu, 24 Mei 2011  

Sabtu, 12 November 2011

CINTA



Apa ini cinta untukku cinta walau dirimu jauh akan selalu menggenangmu,
hari2 terasa sepi waktu seakan berputar lambat, tanpa cintah di sampingku.
Cinta dirimu begitu berarti bagiku....kutulis cerita cinta ini untuk mu.....
Cinta menggapa ini terjadi......? Diriku begitu sulit ku sentuh...
 tetapi dirimu hadir menemani har-hariku ....
cinta hanya doa dan keiklasan yang daapt kupersembahkan untuk selalu memcintaimu.....
Senja di Pangkalan Kerinci, Pelalawan-Riau, 18 April 2010

JIWAKU

oleh Seruni Nita 
Tak pernah aku bayangkan,menggapa seperti ini,
termenung aku sendiri,

Apa ini nyata atau aku sedang bermimpi...?

Kau datang lagi dalam wujud dan diri orang lain,
tetapi bisakah dia menerima aku apa adanya...
mencintai dan menyayangi dengan tulus,,, 
seperti kamu yang mencintaiku..

Apakah ada orang yang seperti dirimu..........?

Pangkalan Kerinci, Pelalawan - Riau, 26 April 2010